Pada suatu hari yang kita kira akan turun hujan,
Kota ini kepanasan,

angin berputar kesana kemari membawa aroma keringat dari seorang ayah yang pekerja keras, seorang ibu yang sedang membersihkan tempat tinggal mereka ditemani anaknya yang tak sekolah.

"Malam nanti ayah akan membawa pulang sebungkus nasi untuk kita makan bertiga", kata ibunya.

Mereka tinggal di bawah jembatan, di pinggiran sungai, di kampung yang tak punya nama.

Ini kota besar, tapi rumah mereka hanya berdinding triplek bekas yang ditambal di hampir semua sisi rumah.

Triplek yang dibawa pulang sang ayah yang pekerja keras dari tempat dia bekerja.
Triplek sisa bangunan puluhan lantai yang katanya untuk apartemen mewah.

Cicilannya 'murah' 5 juta perbulan.

1 bungkus nasi yang dimakan bertiga nanti malam seharga 3000 rupiah lebih 'murah' dari cicilan apartemen perharinya.

Tak ada waktu istirahat, sang ibu mulai menata kue yang dibuatnya semalam untuk dijual di terminal bus kota.

Anak perempuannya mengambil peralatan mengamen dan berangkat bersama ibunya.

Hasil tak pernah mengecewakan proses.

Mereka selalu makan nasi bungkus murah 3000 rupiah.